Langsung ke konten utama

Rama Gani, OSC Sejati!


Pst. Agustinus Gani O.S.C.
 




“Untuk ukuran jaman sekarang, Pst. Gani adalah OSC SEJATI”

Pst. Warhadi Harjasemeru O.S.C.
Cicadas, Jumat, 26 Februari 2016

 

         Saya sudah mengenal  Rama Gani sejak SMP. Waktu itu saya bertugas sebagai misdinar. Sebetulnya ada banyak pengalaman mengesankan bersama Rama Gani. Misalnya saja ketika masih SMP saya sering pergi ke stasi dengan beliau. Kami pergi dengan mobil Jeep. Pst. Gani yang nyopir dan saya duduk di sampingnya sambil membawa tas merk Honda yang berisi permen ‘miyami’.  Pst. Gani adalah figur yang memberi banyak perhatian kepada anak-anak dan umat yang hidupnya sederhana. Apabila dia mendapat uang saku, beberapa hari kemudian uang sakunya habis dibagikan kepada anak-anak dan orang-orang yang membutuhkan. Sungguh luar biasa.


Pastor Agustinus Gani O.S.C.


          Dalam perjalanan dia sebenarnya sempat mengalami kebingungan. Adakalanya dia sering minta digantikan apabila ada tugas misa. Apakah ada perasaan minder saya tidak tahu pasti. Ketika bertugas di Cigugur Pst. Gani diberi julukan oleh umat di sana. Ia diberi julukan “Eyang Gani”. Sapaan inilah yang membuat dia tampak happy. Hatinya tergugah dan kembali bersemangat melayani dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada.

          Ada banyak hal yang mengesankan ketika saya tinggal satu komunitas bersama Pst. Gani.  Dia selalu memberi perhatian lebih kepada saya. Dia selau memberi sedikit uang sakunya, padahal saya sudah dapat uang saku juga. Hanya saya yang diberi, Pastor yang lain tidak mendapatkannya. Dalam penampilan Pst. Gani itu orang yang unik dan sederhana. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya dia menjadi orang yang dikagumi dan dihormati oleh banyak orang. Memang dia tidak pandai berkhotbah apalagi berbicara dengan hebat. Tetapi umat memaklumi dan tetap mengagumi hidupnya yang sederhana. Pst. Gani adalah orang yang berupaya hidup di dalam ketaatan yang luar biasa sebagai biarawan OSC. Hidupnya tampak dalam ketaatannya di dalam doa, kebersamaan dan persaudaraan OSC. Sampai sekarang hal tersebut masih nampak. Misalnya saja jika ada Pastor yang berulang tahun, ia berupaya menyempatkan untuk hadir meskipun dengan bantuan kursi roda.

            Pastor Gani dengan semangat Salibnya ia taat dan selalu siap sedia menerima tugas apapun yang dipercayakan kepadanya. Diberi tugas apapun rasa-rasanya dia tidak pernah menolak. Ia tidak melekat pada barang. Misalnya saja, ketika ia mendapat sepatu baru tetapi kemudian ada orang datang dan butuh bantuan, ia langsung memberikan sepatu itu meskipun ia belum sempat memakainya sama sekali. Ia adalah orang yang rela berkurban bagi orang lain. Hal ini tampak ketika ia mendapat uang saku, ia membagi-bagikan uang yang ia dapat untuk membantu umat sampai uang sakunya habis.

          Pst. Gani senantiasa berupaya untuk hadir dalam acara bersama, punya loyalitas terhadap Ordo, memiliki semangat hidup religius dan tekun berdoa. Ia adalah orang yang sederhana dan taat. Ia tidak pernah neko-neko dan tidak banyak menuntut. Ia adalah orang yang menghayati hidupnya dengan sungguh-sungguh. Justru di dalam kesederhanaannya hidupnya menjadi nyata. Kesungguhan hidunya tampak nyata dan konkret. Itulah kehidupan Pst. Gani sebagai Biarawan OSC.




***




“Gembala yang mau menyapa dengan ramah, menolong dengan hati, mencari dengan sabar dan membawa umat kepada Allah dengan pasti”

 

Pst. Paulus Yoyo Yohakim O.S.C.

Pandu, Selasa, 1 Maret 2016

 

         Saya mengenal Pastor Gani sejak duduk di bangku SMP. Ada satu pengalaman  berkesan dan sungguh istimewa bersama Pst. Gani. Waktu itu kira-kira usia SD, saya sempat beberapa kali mengikuti kursus katekumen. Sampai tiga kali mengikuti les katekumen saya tidak pernah lulus karena malas-malasan dan jarang datang. Akibatnya saya tidak bisa dibaptis. Hingga SMP saya belum sempat dibaptis karena belum lulus les katekumen.

          Suatu ketika Pst. Gani berpesan kepada bapak saya “Yoyo kamu dicari Pst. Gani!”. Pikir saya, bagaimana Pastor Gani mengenal saya? Kemudian saya memberanikan diri datang ke Pastoran untuk menemui Pst. Gani. Waktu itu hari Jumat, kira-kira jam enam sore. Saya berjumpa dengan beliau. Pst. Gani “Yoyo, kamu mau dibaptis tidak?”.  Yoyo: “Mau Pastor. Tapi saya tidak lulus-lulus karena saya bolos terus. Bagaimana caranya Pastor?”. Kemudian Pst. Gani mengambil Katekismus dan dia menunjukkan ‘Doa Tobat’ kepada saya. “Ini Doa Tobat, sok kamu hafalkan doa tobat ini, nanti Rama mau ke lingkungan dahulu. Setelah pulang dari lingkungan Rama akan tes kamu! ” Pulang dari lingkungan kira-kira jam 09.00 malam Pst. Gani menguji saya. Saya dites. Tes doa tobat lulus dan berhasil. Yoyo: “Apa keputusan Pastor?”. Pst. Gani: “Ya, besok kamu dibaptis!” Itulah pengalaman saya yang sungguh berkesan dengan Pst. Gani. Saya dibaptis berkat perjumpaan satu malam dengan Pst. Gani hanya karena beberapa jam menghafal ‘Doa Tobat’. Beliaulah yang memberi kesempatan kepada saya untuk dibaptis.

            Apabila saya melihat  Pst. Gani ada banyak hal positif yang saya temukan. Dia adalah orang yang rutin menyapa umat, berkunjung, mendengarkan pengakuan, mendengarkan orang lain yang mau berbicara dan mau mendatangi siapapun. Ia melayani orang lain tanpa membeda-bedakan, hidup sederhana, tidak banyak tingkah macam-macam, dan kemana-mana senang jalan kaki. Walaupun dia  sibuk kunjungan kesana-kemari tetapi ia tetap mengutamakan kebersamaan dengan para Pastor. Pada saat bersama ia hadir dan mau terlibat dengan para Konfrater yang lain. Hidup doanya juga kuat. Dia selalu mendorong  umat dan para remaja untuk berdoa karena dia sendiri sungguh-sunngguh merasakan dan mengalami kekuatan doa. Dialah sosok gembala sederhana dan murah hati. Kini Pastor Gani sudah semakin sepuh. Harapan saya semoga beliau tetap sehat dan memberi semangat kepada para Frater, Pastor dan umat sekalian di dalam hidup dan keteladanannya.

 

***




Dia Orang:


Sederhana, Tulus dan Mau Melayani Tanpa Pamrih

Pst. Yusuf Sukarna, Pr.
Dayeuhkolot, Sabtu, 5 Maret 2016


Pada waktu masih frater saya tinggal bersama dengan komunitas OSC di jalan Pandu. Maklum belum ada tempat untuk mendidik para frater Projo. Kebetulan di Pandu ada Pst. Gani. Saya mengenal lebih dekat dengan Pst. Gani ketika beliau pindah dari Projo ke OSC. Ketika saya tinggal di Pandu, Pst. Gani sedang menjalani masa Novisiat di sana. Dialah satu-satunya novis yang dapat mempersembahkan misa. Jika ada waktu luang, saya seringkali diajak beliau jalan kaki sembari mengobrol santai di jalan. Saya juga pernah tinggal bersama beliau untuk kedua kalinya pada tahun 80-an ketika tugas di Paroki Kristus Raja Cigugur.

Secara pribadi, saya melihat Pst. Gani adalah seorang pastor yang baik. Pelayanannya kepada umat dilakukan dengan tulus, tanpa pamrih. Orangnya sederhana. Ia juga memiliki sikap percaya diri yang tinggi. Memang dari segi intelektualitas ia bukanlah orang yang sangat hebat. Pst. Gani orang yang biasa-biasa saja. Meskipun intelektualnya tidak begitu menonjol tetapi, ia suka belajar dan sering membaca buku. Kesan saya, Pst. Gani adalah orang yang kurang mementingkan diri sendiri. Apapun yang dia miliki, jika diminta oleh orang pasti akan diberikan. Jika ia mendapatkan uang saku pasti habis untuk dibagi-bagikan. Dia selalu mementingkan kebutuhan orang lain terlebih dahulu. Salah satu tindakannya yang saya kagumi adalah kunjungan umat. Ia rajin mengunjungi umat. Bahkan ketika Pst. Gani pindah dari Cigugur banyak orang merasa kehilangan sosok Pst. Gani. Beliau adalah sosok yang dikagumi oleh banyak orang karena kesederhanaan dan kepeduliannya kepada umat.

Sekarang Pst. Gani sudah sepuh, pesan saya untuk Pst. Gani “Nikmatilah dengan penuh kegembiraan apapun yang bisa dinikmati. Jika sudah sepuh mau apa lagi? Pastoral tidak mungkin. Paling-paling melayani pengakuan. Nikmati saja kebaikan Tuhan di masa sepuhnya. Semoga Pst. Gani dapat mengalami hidup sebagai anugerah Tuhan”. Satu kesan terakhir dari saya, Pst. Gani adalah rohaniwan yang senantiasa mengabdi dan memberikan diri kepada gereja bukan rohaniwan yang selalu menuntut mendapatkan sesuatu dari gereja. Dialah teladan kesederhanaan, ketulusan dan pelayan tanpa pamrih.



 

***


Hasil Wawancara Fr. Yosep Pranadi OSC, dalam rangka merayakan Ulang Tahun Pst. Agustinus Gani OSC yang ke-90 tahun pada hari Senin, 25 April 2016 di Priorat Pratista Kumara Warabrata, Jl. Sutan Agung No. 2, Bandung. Ini adalah sebagian tulisan yang akan diabadikan menjadi sebuah buku kenangan.
 

Pastor Agustinus Gani O.S.C., Foto Maret 2016


Senin, 28 Maret 2016
Priorat Sultan Agung








Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMUNITAS ORDO SALIB SUCI - PRIORAT SULTAN AGUNG - BIARA PRATISTA KUMARA WARABRATA Jl. Sultan Agung No. 2, Bandung Bandung 40115 '   022 - 4237738 Ini adalah foto para Pastor Ordo Salib Suci penghuni Priorat Sultan Agung. Belakang (ki-ka):Pst. Faransiskus Samong OSC, Pst. Rob Stigter OSC, Pst. Agus tinus Sugiharto OSC, Pst. Agus Tanggu, Pr. Sumba, Pst. Onesius Ote nieli Daeli OSC, Pst. Riston Parlindungan Situmorang OSC, dan Pst. Anton Rutten OSC, sedangkan yang sedang duduk di bagian depan (ki-ka) adalah Pst. Balok OSC, Pst. Agustinus Gani OSC dan Pst. Josef Souw Hong Guan OSC. Foto diambil: Januari 2016. Foto Seluruh Anggota Komunitas Ordo Salib Suci - Priorat Sultan Agung   Foto Januari 2016. Anggota komunitas OSC Priorat Sultan Agung. Foto Seluruh Anggota Komunitas Ordo Salib Suci - Priorat Sultan Agung Foto: Januari 2016. Komunitas Priorat OSC Sultan Agung. Frater Ordo Salib Suci Angkatan 2008  ...
Pertama dari Indonesia, Magister General OSC Cor Unum et Anima Una Sehati dan Sejiwa Setelah 805 tahun, Ordo Salib Suci (OSC) memilih Mgr Laurentius Tarpin OSC sebagai Magister General OSC, pertama dari Indonesia. Mgr Tarpin, imam kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 8 Maret 1969 ini, terpilih menjadi Magister General OSC periode 2015-2021 dalam Kapitel Jenderal OSC yang berlangsung di Rumah Retret Pratista, Cimahi, Jawa Barat, Minggu- Sabtu, 7/6-4/7. Mgr Tarpin adalah orang pertama asal Indonesia yang memimpin OSC sedunia. Sementara itu, Romo Pierre-Paul Walraet OSC asal Belgia, Romo Paluku Muhumira Henri asal Kongo dan Romo Yohanes Berchmans Rosaryanto OSC asal Indonesia, terpilih menjadi Konselor Jenderal. Acara pemberkatan Magister General dan Konselor Jenderal berlangsung dalam ibadat di kapel Rumah Retret Pratista, Jumat, 26/6. Pemberkatan dipimpin oleh Magister General OSC Emeritus, Mgr Glen Lewandowski OSC. Upacara ini dihadiri Uskup Bandung Mgr Antonius S...
PENJUBAHAN, PEMBARUAN KAUL, KAUL KEKAL DAN PESTA KAUL PARA FRATER DAN PASTOR ORDO SALIB SUCI Km. Jm. , 27, 28 AGUSTUS 2015 Fr. Yosep Pranadi memberikan pengantar kepada umat sebelum perayaan penjubahan dimulai. Foto: 27 Agustus 2015 Pembaruan Kaul para Frater Ordo Salib Suci: Kamis, 27 Agustus 2015 Para frater Ordo Salib Suci membarui kaulnya pada Peringatan St. Helena, Kamis, 27 Agustus 2015 di Kapel St. Helena Pratista, Cisarua. Foto (ki-ka): Fr. Ferdinand Redemptus Febry Laleno, Fr. Robertus Belarminus Evodius Karunia Lembaga, Fr. Markus Trisyantoro Noorwendo, Fr. Hubertus Hia, Fr. Yosep Pranadi, Fr. Paulus Juju Junaedi, Fr. Adi Putra Panjaitan, Fr. Thomas Tjatur HErianto, Fr. Arius Arifman Halawa, Fr. Edy Syahputra Sihombing. Foto: Agustus 2015 Misa Pangikraran Kaul Kekal dan Kaul Pertama: Jumat, 28 Agustus 2015 bersama Mgr. Laurentius Tarpin OSC, Jenderal OSC Para Pastor dan Frater berarak mengelilingi altar Kapel St. Helena sembari...